Zakat, Solusi Kebodohan dan Kemiskinan Umat



Oleh; Indra Firdaus

Zakat untuk pendidikan memiliki nilai lebih pada harta yang disalurkan. Karena dengan zakat yang kita keluarkan untuk program pendidikan, memacu semangat anak-anak untuk bersekolah

Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia. Pendidikan memberikan efek penting dalam berbagai sisi kehidupan. Mulai dari pola pikir, keyakinan, dan sikap hidup yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup.

Dari sisi agama, perintah menuntut ilmu juga bisa ditemui dalam al-Quran. Bahkan, ada hadis yang mengatakan, apabila kita ingin selamat di dunia dan akhirat maka harus punya ilmu. Ada pun ilmu tersebut bisa diperoleh melalui proses pendidikan.

Namun sangat disayangkan karena keterbatasan ekonomi, pendidikan menjadi barang langka bagi sebagian orang. Berdasarkan data UNICEF tahun ini, sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan. Kelompok anak-anak ini sebagian besar berasal dari keluarga miskin, sehingga tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Jauh sebelum teori-teori Barat membahas tentang cara mengatasi kemiskinan, Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin terlebih dahulu menegaskan konsep pengentasan kemiskinan. Zakat. Ya, zakat merupakan solusi untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi.

Masih ingatkah kita dengan kisah Umar bin Abdul Aziz? Pada zaman kekhalifahan beliau, tidak ada lagi masyarakat yang berhak menerima zakat. Betapa sejahteranya umat pada masa itu dengan pemberdayaan dana zakat.

Zakat yang merupakan salah satu dari rukun Islam ini memiliki dua dimensi ibadah. Pertama, dimensi vertikal. Zakat menjadi bagian ibadah yang harus dilakukan seorang hamba sebagai perwujudan taat terhadap perintah Rabb-nya. Kedua, zakat memiliki dimensi horizontal yang berarti, zakat merupakan bentuk tanggung jawab sosial kita terhadap lingkungan sekitar.

Zakat untuk pendidikan memiliki nilai lebih pada harta yang disalurkan. Karena dengan zakat yang kita keluarkan untuk program pendidikan, memacu semangat anak-anak untuk bersekolah dengan giat. Dana tersebut produktif, walaupun hasilnya tidak bisa langsung terlihat.

Dengan adanya program-program pendidikan yang digulirkan oleh lembaga amil zakat terutama DPU Daarut Tauhiid, sedikit banyak telah mengurangi angka putus sekolah kalangan masyarakat yang tidak mampu. Bila zakat dapat diimplementasi secara optimal, ia memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan generasi cerdas dan berakhlakul karimah.

#Tulisan ini hanya sebagai sample di blog baru ini, nanti akan dihapus


Sumber; DAARUT TAUHID

No comments