Cara Bertaubat Nasuha
Taubat Nasuha, langkah awal kembali ke jalan-Nya |
Apa yang dimaksud dengan taubat nasuha? Bagaimana cara melakukannya?
Jawaban
Oleh Ustaz Sigit Pranowo, Lc.
Sesungguhnya
tidak satu manusia pun di alam ini yang terbebas dari dosa walaupun kecil.
Namun demikian Allah swt dengan rahmatnya kepada hamba-hamba-Nya selalu
memberikan kepada mereka yang berbuat dosa kesempatan untuk bertaubat dari
segala dosa dan kesalahan.
Allah
selalu membukakan pintu taubat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat
selama ruhnya belum berada di kerongkongan atau matahari terbit dari barat.
Taubat
dari dosa menurut Al Ghozali adalah kembali kepada Sang Maha Penutup aib dan
Yang Maha Mengetahui yang ghaib (Allah swt).
Ia
merupakan awal perjalan orang-orang yang berjalan, modal orang-orng sukses,
langkah awal para pencinta kebaikan, kunci istiqomah orang-orang yang cenderung
kepada-Nya, awal pemilihan dari orang-orang yang mendekatkan dirinya, seperti
bapak kita Adam as dan seluruh para Nabi.(Ihya Ulumuddin juz IV hal 3)
Tentunya
taubat seorang yang berdosa hendaklah dilakukan secara serius dan
sungguh-sungguh bukan bertaubat kemudian dengan mudahnya dia mengulangi lagi
perbuatan maksiatnya.
Inilah
yang disebut dengan Taubat Nashuha artinya taubat yang sebenar-benarnya, murni
dan tulus, sebagaimana firman Allah swt,”Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang
semurni-murninya).
Mudah-mudahan
Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka
memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:
"Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami;
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At Tahrim : 8)
Dosa yang
dilakukan seorang manusia baik yang terkait dengan Allah swt, seperti : tidak
menjalankan perintah-perintah-Nya ataupun dosa yang terkait dengan manusia
lainnya, seperti : mencuri harta bendanya dan lainnya, menuntutnya untuk
melakukan taubat agar Allah swt memberikan ampunan kepadanya dan manusia yang
dizhalimi tersebut memberikan pemaafan kepadanya.
Tahapan cara dalam melakukan taubat nashuha :
1.
Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya.
2. Menyesali perbuatannya.
3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya.
4.Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang memilikinya.
Wallahu A’lam
---------------
Article Source:
Arsip eramuslim.com
Image Source :
Post a Comment